Sumfair Fest 2025: Festival Musik Unik di Kabupaten Bandung

Sumfair Fest 2025 akan digelar pada 10 Mei di Lapangan Panahan, Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, dan menyuguhkan pengalaman yang berbeda dari festival musik pada umumnya. Dengan memilih lokasi di kabupaten, acara ini memberikan suasana yang lebih alami dan segar dibandingkan dengan konser-konser yang biasanya berlangsung di tengah kota. Event ini tidak hanya menghadirkan musik, tetapi juga berpotensi menjadi destinasi wisata kreatif bagi masyarakat setempat.

Festival ini akan dimeriahkan oleh sejumlah artis ternama seperti Yura, JKT48, Perunggu, Reezal, Weswey, Bungsu Bandung, Tasha, Sans, Stingeuk, Kembang Api, dan Rumah Singgah Musisi. Selain menikmati musik, pengunjung juga bisa menikmati berbagai fasilitas unik yang disediakan, seperti area playground, photobooth, serta berbagai tenant UMKM yang menawarkan makanan enak.

Menurut panitia Sumfair Fest, salah satu tujuan utama mereka adalah untuk menunjukkan bahwa Kabupaten Bandung dapat menyelenggarakan acara besar dengan sukses. Selain itu, festival ini juga memberi kesempatan bagi warga setempat untuk menikmati konser tanpa harus pergi jauh ke pusat kota. Menariknya, Sumfair Fest sangat Family-Friendly karena bebas dari asap rokok, menjadikannya acara yang cocok untuk dinikmati bersama keluarga.

Tiket untuk festival ini sudah ada tersedia di website resmi artatix.co.id, jadi pastikan Anda tidak ketinggalan kesempatan untuk merasakan pengalaman festival musik bersama teman dan keluarga yang menyegarkan ini.

Paris Berdansa di Bawah Langit: Rayakan Fête de la Musique 2025 dengan Irama House, Disko, dan Techno

Fête de la Musique akan kembali mengguncang Paris dan seluruh Prancis pada Sabtu, 21 Juni 2025! Perayaan tahunan ini menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh para pecinta musik dari berbagai penjuru, dengan suasana kota yang berubah menjadi panggung terbuka bagi musisi dari segala kalangan. Dari taman kota hingga museum, dari alun-alun hingga teater, setiap sudut Paris akan dipenuhi oleh lantunan musik hidup yang meriah dan beragam.

Acara ini pertama kali digagas oleh Kementerian Kebudayaan Prancis pada tahun 1982, setelah survei besar menunjukkan tingginya antusiasme warga terhadap musik, terutama dari kalangan muda. Jack Lang, bersama Christian Dupavillon dan Maurice Fleuret, memprakarsai lahirnya festival musik gratis ini, yang pertama kali digelar tepat pada titik balik matahari musim panas, 21 Juni 1982. Sejak saat itu, Fête de la Musique menjadi tradisi tahunan yang menyatukan berbagai genre musik, dari klasik, rock, jazz, hingga hip-hop dan elektro.

Bagi penggemar musik house, disko, dan techno, Paris pada malam Fête de la Musique adalah tempat terbaik untuk berpesta. Konser elektro yang mengguncang akan hadir di berbagai titik kota, dengan set DJ yang membakar semangat malam musim panas. Program resmi masih diperbarui, jadi jangan lupa untuk memantau panduan acara secara berkala agar tidak melewatkan momen paling seru tahun ini.

Kejutan Jadi Kacau: Aksi The Chainsmokers di Kampus Amerika Digerebek Polisi

Penampilan mendadak dari duo musik elektronik ternama, The Chainsmokers, dalam sebuah acara di Arizona State University, Tempe, berubah menjadi momen tak terlupakan setelah kehadiran aparat kepolisian menghentikan pesta. Awalnya, Alex Pall dan Drew Taggart hanya berniat memberi kejutan dengan tampil selama sekitar 45 detik di tengah acara kampus tersebut. Namun, semangat para mahasiswa dan atmosfer pesta yang begitu meriah membuat mereka memperpanjang durasi penampilan secara spontan.

Dalam unggahan di Instagram, The Chainsmokers mengomentari insiden itu dengan santai, menyatakan kesediaan mereka untuk membayar denda yang dikenakan akibat pelanggaran izin. Dikutip dari TMZ, pesta dadakan itu tidak memiliki izin resmi dan menghadirkan sejumlah peserta yang belum mencapai usia legal untuk hadir dalam acara semacam itu, yaitu di bawah 21 tahun. Hal inilah yang memicu campur tangan pihak kepolisian setempat.

Setelah berdiskusi dengan otoritas, duo ini setuju untuk menghentikan sementara pertunjukan sampai semua peserta yang belum cukup umur meninggalkan area acara. Usai memastikan lokasi steril dari peserta di bawah usia legal, The Chainsmokers kembali naik ke atas panggung dan melanjutkan pertunjukan mereka selama kurang lebih 15 menit. Kehadiran kembali mereka disambut dengan sorak sorai dari para mahasiswa yang tetap bertahan, menjadikan malam itu sebagai momen yang tak akan terlupakan meskipun sempat dihiasi gangguan.

Aquarium Club: Malam Mewah di Dasar Menara Eiffel

Sejak dibuka pada tahun 2013, Aquarium Club telah menjadi ikon dalam dunia malam Paris. Berlokasi strategis di bawah Place du Trocadéro dan tepat di kaki Menara Eiffel, klub ini menawarkan perpaduan elegansi dan keunikan dalam suasana yang tidak biasa. Bayangkan interior seperti apartemen New York yang dihiasi latar belakang akuarium raksasa setinggi 8 meter, yang dipenuhi sekitar 5.000 ikan mas berkilauan, menciptakan atmosfer yang benar-benar memikat.

Aquarium Club menarik perhatian para penikmat hiburan malam yang mencari pengalaman berbeda, dengan iringan musik populer yang menggema di seluruh ruangan. Klub ini hanya buka setiap Jumat dan Sabtu malam, dari pukul 11 malam hingga 5 pagi, memberikan suasana malam yang tak terlupakan dengan permainan cahaya yang berpadu indah dengan pantulan air. Pertunjukan para putri duyung profesional yang berenang anggun di antara ikan-ikan menambah pesona magis yang begitu khas.

Merayakan ulang tahun ke-20 Anda di tempat ini adalah pilihan yang akan dikenang sepanjang masa. Anda bisa meniup lilin dikelilingi sahabat, di tengah kilauan dunia bawah air yang memesona. Suasana eksklusif tercipta melalui meja VIP yang menghadap langsung ke akuarium besar, menciptakan pengalaman tak tertandingi hanya beberapa langkah dari Menara Eiffel.

Aquarium Club bukan sekadar tempat hiburan malam biasa. Ini adalah gerbang menuju kemewahan dan sensasi luar biasa yang menyatu dalam keindahan air dan dentuman musik malam Paris.

Gemerlap BJIFF 2025 Tak Surut Meski Diguyur Hujan

Festival Film Internasional Beijing ke-15 resmi dibuka pada Jumat, 18 April 2025, meskipun hujan mengguyur area terbuka Yanqi Lake International Convention and Exhibition Center di Distrik Huairou. Para aktor, sutradara, dan pelaku industri perfilman tetap memadati acara pembukaan dan karpet merah, lengkap dengan payung transparan yang melindungi mereka dari hujan. Joan Chen, aktris Amerika-China yang menjadi juri tahun ini, mengaku ini adalah kali pertamanya berjalan di karpet merah saat hujan dalam karier panjangnya.

Acara pembukaan menampilkan penghormatan kepada tokoh-tokoh dalam film klasik Tiongkok. Zhang Yuqi dan Xu Weizhou, misalnya, tampil menawan sebagai karakter dari film “In the Mood for Love.” Ada pula penampilan menyerupai Bruce Lee dalam “Jingwumen,” serta kostum astronot ala film “The Wandering Earth.” Tahun ini, BJIFF bertepatan dengan tiga peringatan penting: 130 tahun film pertama Lumiere bersaudara, 120 tahun film pertama di Tiongkok, dan 15 tahun penyelenggaraan festival ini.

Dewan juri Tiantan Award dipimpin oleh Jiang Wen dan beranggotakan nama-nama internasional seperti Joan Chen, Ni Ni, David Yates, Vincent Perez, dan Tim Yip. Yates, yang baru pertama kali hadir, terkesan dengan skala dan sambutan hangat dari tuan rumah. Festival ini menerima 1.794 film dari 103 negara dan akan menayangkan sekitar 300 film di 34 bioskop. Film “Before Sunrise” menjadi favorit penonton, dengan ribuan tiket terjual dalam hitungan jam. Sementara itu, film domestik masih mendominasi box-office Tiongkok, dengan animasi “Ne Zha 2” masuk daftar global terlaris.

Tak Sengaja Nongkrong Bareng Anak, Wulan Guritno Cerita Serunya Dunia Malam Bareng Shalom

Wulan Guritno dikenal sebagai artis yang tetap awet muda meski usia terus bertambah. Bahkan, penampilannya yang tetap memesona membuatnya sering disangka kakak dari putrinya, Shalom, yang lahir pada tahun 1998. Keduanya juga punya gaya hidup yang serupa, termasuk kesukaan mereka terhadap dunia malam. Hubungan dekat antara ibu dan anak ini terbentuk sejak lama, terutama karena Wulan pernah menjalani peran sebagai orang tua tunggal setelah bercerai. Ia pun mengaku sering hanya berdua dengan Shalom, meskipun sesekali dibantu oleh sang nenek saat dirinya sibuk bekerja.

Saat Wulan masih lebih muda, ia masih aktif keluar malam untuk bersenang-senang bersama teman-temannya. Di masa itu, tanpa disengaja, ia beberapa kali bertemu Shalom di tempat hiburan malam. Menurutnya, Shalom sudah cukup dewasa untuk berada di tempat tersebut, sehingga momen pertemuan itu terjadi begitu saja. Namun, Wulan menyebut ada hal yang membuatnya merasa kurang nyaman. Ia mengatakan bahwa teman-teman Shalom biasanya memanggilnya “kak” ketika sang anak tidak hadir. Tapi saat Shalom ada, mereka langsung menyebutnya “tante”, yang membuatnya merasa aneh dan kurang suka dengan perubahan sikap tersebut.

Kini, seiring bertambahnya usia, Wulan mengaku sudah jarang keluar malam. Ia lebih menikmati waktu di rumah, nonton TV, atau sekadar makan malam bersama teman-teman. Gaya hidupnya perlahan berubah menjadi lebih tenang dan santai, meninggalkan gemerlap dunia malam yang dulu sempat ia nikmati.

Bandung Akan Menggelegar: Dua Festival Musik April 2025 Siap Guncang Kota

Bandung kembali menunjukkan taringnya sebagai salah satu episentrum musik dan kreativitas di Indonesia. Pada April 2025, kota kembang ini bersiap menyambut dua gelaran musik besar yang menjanjikan pengalaman tak terlupakan bagi para penikmat hiburan. Ragam genre mulai dari pop, rock, jazz, indie, hingga elektronik akan memenuhi panggung-panggung di kota ini, menyuguhkan sajian musikal dari musisi lokal hingga bintang papan atas nasional.

Salah satu festival yang paling ditunggu adalah Euphoria Life Festival 2025 atau Elfest. Acara ini akan digelar di kawasan Secapa AD Bandung pada 26 April 2025, menghadirkan nama-nama besar seperti Hindia, Nadin Amizah, hingga grup Feast. Dengan harga tiket yang relatif terjangkau, mulai dari Rp125.000, penonton sudah bisa menikmati suguhan musik dari musisi-musisi terbaik Indonesia. Tiket dapat dibeli melalui situs resmi Elfest maupun akun Instagram @elfest.official, yang juga menyediakan informasi lengkap terkait jadwal dan daftar penampil.

Tak kalah menarik, Soundfest Experience akan turut memeriahkan atmosfer Bandung pada 27 April 2025. Bertempat di Laswi Heritage, festival ini akan menggabungkan nuansa budaya, seni, dan musik dalam satu pengalaman penuh warna. Penampilan dari Nadin Amizah, JKT48, Feel Koplo, hingga Perunggu akan membuat acara ini semakin meriah. Bagi pecinta festival sejati, Soundfest Experience menjadi momen yang wajib masuk dalam daftar kunjungan, lengkap dengan outfit terbaik dan teman-teman terdekat.

Latihan Pestapora Siap Guncang Malaysia, Bawa Semangat Musik Lintas Batas

Boss Creator, penggagas di balik kesuksesan festival musik Pestapora, resmi menggandeng Hitman Solutions dalam mewujudkan langkah ekspansi internasional lewat ajang bertajuk Latihan Pestapora Malaysia. Konser spesial ini dijadwalkan berlangsung pada 26 Juli 2025 di Surf Beach, Sunway Lagoon, Malaysia, menjadi debut regional yang sangat dinanti.

Latihan Pestapora Malaysia hadir sebagai bentuk perayaan atas semangat kolaborasi budaya yang telah menjadi ciri khas Pestapora sejak awal. Tak sekadar menghadirkan konser, acara ini menjanjikan rangkaian pertunjukan musik yang dikurasi secara eksklusif, interaksi langsung dengan penggemar, serta suasana yang hangat dan penuh euforia khas Pestapora.

Melanjutkan visi Pestapora untuk menyatukan berbagai genre dan ekspresi musik, edisi Malaysia ini akan menampilkan deretan musisi ternama dan talenta baru dari Indonesia yang akan berkolaborasi di atas panggung bersama artis-artis lokal populer dari negeri jiran. Hal ini diharapkan dapat membangun jembatan budaya yang lebih erat antarnegara melalui musik.

Langkah ini bukan hanya sekadar ekspansi, namun juga merupakan upaya memperkuat posisi Pestapora sebagai festival musik inklusif dan berpikiran maju di kancah internasional. Tiket konser akan mulai dijual pada Kamis, 17 April 2025 pukul 11.00 WIB, baik secara langsung di lokasi maupun melalui situs resmi www.latihanpestaporamalaysia.com. Harga tiket dibanderol mulai dari Rp490.500 atau setara 129 ringgit Malaysia untuk kategori General Admission.

Indonesia Perkenalkan Potensi Pariwisata di World Expo 2025 Osaka

Indonesia tampil memukau dalam ajang bergengsi “World Expo 2025 Osaka” yang berlangsung di Jepang, dengan memperkenalkan beragam budaya dan destinasi wisata unggulan. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan bahwa partisipasi Indonesia di acara internasional ini menjadi kesempatan emas untuk menampilkan kekayaan budaya dan potensi pariwisata Indonesia, terutama sektor wellness yang terus berkembang pesat.

Indonesia hadir di World Expo 2025 dengan berbagai program yang melibatkan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, dengan Kementerian PPN/Bappenas sebagai sektor utama. Sejumlah kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan forum bisnis disiapkan untuk memperkuat kapasitas pelaku usaha dan membuka peluang kolaborasi dengan investor serta konsumen internasional.

Kegiatan ini juga mendukung program “Pariwisata Naik Kelas” yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia. Selama enam bulan acara berlangsung, Kementerian Pariwisata akan memberikan dukungan penuh melalui berbagai event, promosi budaya, serta sajian kuliner khas Indonesia.

Salah satu highlight dalam Paviliun Indonesia adalah tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future”, yang menekankan keseimbangan antara budaya hidup dan alam untuk kemajuan serta keberlanjutan. Pengunjung juga dapat menikmati keindahan Wastra Nusantara, yang memamerkan kain tradisional Indonesia dengan motif khas yang mencerminkan identitas dan warisan budaya bangsa. Selain itu, Kementerian Pariwisata membawa 15 pelaku industri pariwisata untuk terlibat dalam kegiatan promosi dan business matching.

Golo Mori Jazz 2025: Harmoni Musik Dunia di Panggung Nusantara

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menyatakan bahwa International Golo Mori Jazz (IGMJ) 2025 memperkuat posisi Indonesia sebagai tuan rumah acara internasional yang penuh kualitas. Festival musik ini tidak hanya menghadirkan musisi papan atas dari berbagai belahan dunia, tetapi juga mengangkat potensi wisata serta kekayaan budaya Indonesia di mata global.

Menurut Ni Luh Puspa, pelaksanaan IGMJ 2025 menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan destinasi unggulan seperti Labuan Bajo, sekaligus menunjukkan wajah baru pariwisata Indonesia yang lebih inklusif dan kreatif. Perpaduan budaya lokal, keindahan alam, dan seni pertunjukan menjadi kekuatan utama festival ini. Ia menyebut, ini adalah wajah pariwisata Indonesia yang mendunia, namun tetap merakyat.

Lebih jauh, Wamenpar menekankan bahwa IGMJ 2025 juga memberi dampak luas bagi masyarakat. Festival ini dirancang tidak hanya sebagai hiburan semata, namun juga sebagai penggerak ekonomi lokal. Keterlibatan pelaku UMKM, penyedia layanan kuliner, akomodasi, serta transportasi lokal menunjukkan sinergi antara hiburan dan pemberdayaan masyarakat.

Tak hanya itu, aspek keberlanjutan lingkungan menjadi sorotan penting dalam pelaksanaan festival. Konsep eco green diterapkan secara menyeluruh, mulai dari penggunaan bahan daur ulang, pengelolaan sampah, hingga instalasi seni yang berbasis reuse.

Ni Luh Puspa berharap Golo Mori Jazz dapat menjadi agenda tahunan yang dinanti oleh wisatawan domestik dan mancanegara, serta menjadi simbol transformasi pariwisata Indonesia ke arah yang lebih maju dan berkelanjutan.