Soundtuari: Harmoni Musik Etnik dan Alam Gili Air yang Mendunia

Gili Air akan menjadi tuan rumah sebuah pagelaran musik bertajuk Soundtuari yang diproyeksikan sebagai festival berkelas internasional. Digelar pada bulan September mendatang, Soundtuari dirancang untuk menyuguhkan pengalaman musik yang unik dengan memadukan keindahan alam tropis dan nuansa etnik yang mendalam. Festival ini diprediksi menjadi magnet baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang mencari pengalaman berbeda dari sekadar pertunjukan musik biasa.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Dewi Tresni Budi Astuti, menyatakan bahwa Soundtuari bukanlah sekadar festival musik, melainkan sebuah perayaan budaya dan alam. Konsepnya dirancang untuk menciptakan sensasi imersif, di mana musik etnik yang mengalun berpadu dengan lanskap menakjubkan Gili Air. Acara ini juga direncanakan akan dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB, dan akan diawali dengan berbagai kegiatan pra-acara sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Lombok Utara.

Bupati KLU turut memberikan dukungan dengan mengisyaratkan kehadiran artis ternama yang akan memeriahkan momen tersebut. Meskipun pendanaan utama berasal dari pihak penyelenggara, pemerintah daerah turut berperan melalui dukungan pada sektor UMKM lokal. Harapannya, pelibatan UMKM akan mengangkat produk-produk lokal dan memberikan manfaat ekonomi yang langsung dirasakan masyarakat.

Gili Air yang dikenal dengan pantainya yang bersih, laut jernih, serta suasana alami yang tenang, diyakini sebagai lokasi sempurna untuk menyelenggarakan Soundtuari. Kombinasi musik yang menyentuh hati dan panorama yang menenangkan diyakini akan menciptakan momen berkesan yang tak mudah dilupakan bagi setiap pengunjung.

Subang Fest Vol.1: Gebrakan Musik Lokal yang Membakar Semangat Warga

Dalam suasana yang sempat sepi akan event musik, Pemkab Subang berhasil menggairahkan kembali semangat masyarakat melalui Subang Fest yang digelar di Amphitheater Tugu Bentang Pancasila, Alun-Alun Pemkab Subang, pada Sabtu malam, 26 April 2025. Pada perhelatan perdananya ini, Subang Creative Hub menghadirkan berbagai grup band lokal seperti Hallo Mello, Bani Arrasyid, Brotherasta, Intervaaal, Taman Riot, Semuderai, TOA, dan beberapa band lainnya untuk memeriahkan panggung.

Tidak hanya band indie yang tampil, penonton juga disuguhkan penampilan spesial dari Band Lawas, Wijaya 80, yang diperkuat oleh Erikson Jayanto, Ardhito Pramono, dan Herzky Joe. Aksi Ardhito dan kawan-kawan sukses memukau ribuan penonton dengan membawakan lagu-lagu nostalgia populer seperti “Untukmu Segalanya”, “Cintamu Membuatku Bahagia”, dan “Kau Bukan Dirimu”.

Bupati Subang Reynaldy menegaskan bahwa Subang Fest bukanlah acara satu kali, melainkan akan menjadi event rutin setiap Sabtu di akhir bulan dengan tema yang selalu berganti. Ia berharap, melalui acara ini, para musisi lokal Subang bisa lebih dikenal hingga ke tingkat nasional. Rencananya, tidak hanya musik modern, pertunjukan seni tradisional, sastra, hingga stand-up comedy juga akan turut meramaikan event mendatang.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Subang, Nenden Setyawati, menambahkan bahwa Subang Fest merupakan hasil kolaborasi dengan Subang Creative Hub yang bertujuan untuk memenuhi kerinduan masyarakat terhadap hiburan sekaligus menjadi ajang promosi daerah dan penguatan ekonomi lokal.